Gadis Kecil Peminta-minta
Cerpen Ely Chandra Peranginangin
Aku benci sekali harus melewati persimpangan jalan itu, apalagi kalau lampu merah. Entah sudah berapa kali aku melewatinya dan memang itulah jalan satu-satunya menuju kostku. Setiap kali lampu merah, pasti akan banyak peminta-minta atau pedagang asongan yang segera menghampiri. Memang mereka tidak memaksa tetapi aku malas untuk berulangkali menolak permintaan yang sama dari mereka yaitu uang receh. Mereka menawarkan dagangannya, ada yang meminta-minta ada yang mengamen. Semuanya justru menambah keruwetan kota apalagi kalau hari siang.
Siang itu aku kembali terjebak pada persimpangan yang sama. Seperti biasa para peminta-minta segera berhamburan meminta-minta kepada para pengendara. Kalau yang tidak memaksa, aku sih sudah mulai cuek, mungkin sudah tidak bisa dihindari lagi, tapi kadang-kadang ada juga yang memaksa yang terkadang membuatku kesal juga. Seorang anak kecil menghampiri pengendara sepeda motor di sampingku. Pandanganku tidak tertarik pada anak kecil peminta-minta itu, aku justru memperhatikan pengendara sepeda motor tersebut yang ternyata seorang cewek, dan sepertinya seorang mahasiswi.
Kuperhatikan reaksinya, dalam hati aku berfikir, paling ia akan menolak seperti apa yang aku lakukan. Ternyata dugaanku meleset. Ia memberikan anak itu uang ribuan dua lembar, dan juga permen. Baik juga nih cewek pikirku dalam hati. Sementara itu ia kembali memusatkan pandanganya pada lampu merah.
Kulihat anak kecil itu gembira. Ia berteriak pada teman-temannya.
“Ada permen! Ada permen!” katanya dengan gembira, memanggil teman-temannya. Teman-temannya menghampirinya dan ia membaginya. Uang ribuan yang ada di dalam kaleng minta-mintanya tidak diperhatikannya.
Aku terdiam. Tak lama lampu hijau menyala dan aku segera berlalu. Lama aku berfikir. Apalah arti permen? Uang dua ribu yang didapatnya lebih banyak jika dibelikan permen yang sama. Seharusnya ia lebih gembira dapat uang ribuan tersebut daripada permen, bukankah itu yang dilakukan sebagian besar orang?
Aku tersadar, pemberian tidak harus selalu uang, dan uang belum tentu lebih berarti daripada benda yang kita pikir tidak lebih bermakna daripada uang itu sendiri.
***
Semoga cerita ini bisa memberikan sedikit pencerahan jiwa.
Semoga Bermanfaat.
Kamel
Rabu, 18 Februari 2009
cEriTa MeNyEnTuH kALbU
fUnNy StOrY
Ada keluarga muda, baru punya satu anak berumur 5 tahun bernama Ipung;
Mereka tinggal di perumahan type 21. Karena rumah type 21 hanya ada 1 kamar tidur, praktis mereka : bapak, ibu, dan anak tidur dalam satu kamar dan satu tempat tidur.
Sebenarnya tidak ada masalah, hanya setiap kali bapak sama ibu mau “bobo2 an” mesti kucing-kucingan, nungguin Ipung tidur dulu. Untuk memastikan apakah si Ipung udah tidur apa belum mereka mengetest dengan cara memanggil Ipung, kalau Ipung menyahut berarti belum tidur, kalau Ipung diam berarti udah tidur, berarti aman untuk beraksi.
Suatu malam seperti biasa mereka lagi mood untuk beraksi, terlihat si Ipung sudah terlelap. Maka sang bapak mencoba ngetes memanggil.
BAPAK : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Ya, pak ? ”
Wah, ternyata Ipung belum tidur. Mereka terpaksa menunggu.
Setengah jam kemudian, gantian si Ibu mencoba ngetes lagi.
IBU : ” Ipung ?!!! ”
IPUNG : ” Yaa, buuu ? ”
BAPAK : ” Gila, belum tidur juga!
(gerutu si bapak dalam hati saking jengkelnya )
Terpaksa mereka menunggu lagi. Setengah jam ditest lagi, ternyata Ipung masih belum tidur juga. Berkali-kali begitu terus. Akhirnya bapak-ibu kehabisan kesabaran, Ipung betul-betul dibangunin dan dimarahin habis-habisan. Ipung menangis dan bingung soalnya kan nggak tahu masalahnya apa. Paginya di sekolah Ipung mengadu kepada ibu guru bahwa semalaman dimarahin habis-habisan oleh orang tuanya. Ibu guru bertanya kejadiannya, Ipung kemudian menjelaskan semuanya, Ibu guru rupanya menangkap permasalahnya apa, maka kemudian dia menasehati Ipung, “Ipung, kalau sudah malam di atas jam 10.00 Ipung harus tidur, dan kalau bapak/ibu memanggil Ipung tidak usah menyahut, pura-pura saja nggak mendengar” begitu ibu guru menasehati Ipung.
Malamnya Ipung mengikuti nasehat ibu guru. Beberapa kali Ipung dipanggil nggak menyahut, padahal Ipung sebenarnya mendengar karena memang belum tidur. Tapi karena takut dimarahi lagi, maka Ipung diam saja. Bapak-ibu sepakat bahwa Ipung sudah tidur. Mereka juga sepakat untuk memulai permainan lalu mereka mematikan lampu. Ipung sebenarnya ketakutan karena gelap, tapi dia juga takut dimarahi maka dia diam saja.
Permainan pun makin berjalan seru. Heboh. Menggairahkan. Sampai Ipung juga keheranan krn tempat tidur terus bergoyang semakin keras dan cepat, tapi dia tetap diam saja.
Sampai akhirnya mereka sudah mau mencapai puncak permainan.
BAPAK : ” Aduuuh,buu.. .. aku mau keluar !!!”
(kata si bapak sambil gemeteran)
IBU : ” Paaak, aaaku juga mau keluaaarrrrr ”
(kata Si Ibu nggak mo’kalah)
IPUNG : ” Ipung ikuuuuuut!!! ! ”
(Ipung langsung teriak ketakutan)
Selasa, 17 Februari 2009
Senin, 16 Februari 2009
pUiSi PeRsAhAbAtAn
BiLa TaNgAn TeRLuKa, MakA mAtA pAsTi AkAn MeNaNgIs
biLa MaTa MeNaNgIs, MaKa TaNgAn AkAn MeNgUsAp
AiR MaTa Yg TeRjAtUh,,,"
"JaGaLaH oRg Yg KmU cInTaI sAaT diA mAsIh Di sIsImU,
JaNgaN pErNaH sIa2KaN dIa,
SeLaGi KmU mSiH bErSaMaNyA,,,
cOzX kMu aKaN mEnYaDaRi,
bEtApA bErHaRgAnYa DiA uNtUkmu,,, SaAt dIa pErGi BeRsAmA oRg lAiN,,,"
A = AiB
H = hAnYa
A = aKaN
B = bErSiH
A = aPbL sHbT
T = TdK BrHiAnAt"
KOMPUTER, ENTER kE DaLaM hIdUpMu,
fOrMaT kE dLm JiWaMu,
aNd JaNgAn PeRNaH
DELETE aQ dRi MemOry HaTiMu,,,"
Kamis, 12 Februari 2009
pUiSi
aKaN Q pOtOnG sEtiAp AdEgAn PeDiHmU, aGaR aiR tAwAr iTu TaK mEnGaLiR LaGi Di HuLu KeLoPaK MaTa Q,,,
AkAn Q HaPuS dOsA sAaT sAaT KeMaTiAnMu SeHiNgGa CiNtA Qt
MeNiNgGi DaN aBaDi WaLaUpUN,,,
LaMa AQ dI SiNi MeMeLuK pAhALa YaNg AkAn AQ bUnGkUs DeNgAn TeTeS aiR mAtA uNtUk Q hAdiAhKaN pAdAmU sEhiNgGa KaU bIzA mEnAmPaR dOsA Q,,,
p3s@N mUt!@RA
"ALLAH"
LaGu YaNg MeRdU aDaLaH,,,
,,ADZAN,,
mEdiA yAnG tErBaiK aDaLaH,,,
..AL QURAN..
;,,SHALAT,,;
DiEt YaNg SeMpUrNa AdALaH,,,
"PUASA"
Rabu, 11 Februari 2009
k@mUt
"CiNtA mErUpKaN hAL tErSuLiT yAnG tAk MaMpU diLePaSkAn
OLeH HiDuP, ciNtA pULa YaNg MeMbEri sUaSaNa YaNg BeRbEdA
dALaM diRi, NaMuN cInTa TaK bErArTi TaNpA kAsiH sAyaNg"
"aDaKaH aRti BaGiKu TuK DiRiMu... LeMaH & tAk BeRdAyA, pAnTaSkAh KeSeDeRhAnAaNkU mEnDaMbAnYa? aDaKaH hArAp TuK mEnCiNtAiMu? aKaNkAh KeSePiAnKu BeRaKhIr AtAu aBaDi TuK sELaMaNyA,,,"
"sEuCaP ciNtA mEmBuAt KiTa SaYaNg, SeiKaT jAnJi MeMbUaT qT pErCaYa, sEuTaS hArApAn MeMbUaT Qt bAhAgiA, sEtEtEs LuKa mEmBuAt Qt KeCeWa, TaPi CiNtA SeLaMaNyA bErMaKnA